Reliable Suppliers - Contact Now! Search, Browse or Post Buying Leads

Kamis, 14 Juli 2011

Sifat-sifat Aspal

Sifat-Sifat Aspal
Aspal yang digunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi sebagai berikut :
1. Bahan Pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dengan agregat dan antara aspal itu sendiri. .
2. Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada dari agregat itu sendiri. Berarti aspal harus mempunyai daya tahan (tidak cepat rapuh) terhadap cuaca, mempunyai adhesi dan kohesi yang baik dan memberikan sifat elastis yang baik.
Secara lengkap sifat-sifat aspal adalah sebagai berikut :
1. Daya Tahan (Durabiliy)
Daya tahan aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat asalnya akibat pengaruh cuaca selama masa pelayanan jalan. Sifat ini merupakan sifat dari campuran aspal, jadi tergantung dari sifat agregat campuran dengan aspal, faktor pelaksanaannya dan lain sebagainya. Meskipun demikian sifat ini dapat diperkirakan dari pemeriksaan Thim Film nya akibat pengaruh cuaca selama masa pelayanan jalan. Sifat ini merupakan sifat dari campuran aspal, jadi tergantung dari sifat agregat campuran dengan aspal, faktor pelaksanaannya dan lain sebagainya. Meskipun demikian sifat ini dapat diperkirakan dari pemeriksaan Thim Film Oven Test (TFOT).
2. Adhesi dan Kohesi
Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara aspal dan agregat. Kohesi adalah
kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan agregat tetap ditempatnya setelah terjadi pengikatan.
3. Kepekaan Terhadap Temperatur.
Aspal adalah material yang termoplastis, berarti akan menjadi keras atau lebih kental jika temperatur berkurang dan akan lunak atau lebih cair jika temperatur bertambah. Sifat ini dinamakan kepekaan terhadap perubahan temperatur. Kepekaan terhadap temperatur dari setiap produksi aspal berbeda-beda tergantung dari aspalnya walaupun aspal tersebut mempunyai jenis aspal yang sama.
4. Kekerasan Aspal
Aspal pada proses pencampuran dipanaskan dan dicampur dengan agregat sehingga agregat dilapisi aspal atau aspal panas disiramkan ke permukaan agregat yang telah disiapkan pada proses pelaburan. Pada proses pelaksanaan, terjadi oksidasi yang menyebabkan aspal menjadi getas (viskositas bertambah tinggi). Peristiwa pelapuhan terus berlangsung setelah masa pelaksanaan selesai. Jadi selang masa pelayanan, aspal mengalami oksidasi dan polimerasi yang besarnya dipengaruhi juga oleh ketebalan aspal yang menyelimuti agregat. Semakin tipis lapisan aspal, semakin tinggi tingkat kerapuhan yang terjadi. (sumber: perkerasan lentur jalan raya silvia sukirman 1999)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar