Reliable Suppliers - Contact Now! Search, Browse or Post Buying Leads

Kamis, 14 Juli 2011

Beton Aspal dan Jenis Beton Aspal

Beton aspal adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal atau tanpa bahan tambahan. Material-material

pembentuk beton aspal di campur di instalasi pencampur pada suhu tertentu, kemudian di angkut ke lokasi di hamparkan dan di padatkan. Suhu pencampuran di tentukan berdasarkan jenis-jenis aspal yang akan di gunakan. Jika di gunakan semen aspal, maka suhu pencampuran umumnya antara 145˚- 155˚C sehingga di sebut beton aspalcampuran panas. Campuran ini di kenal pula dengan nama hotmix.

Jenis Beton Aspal
Jenis beton aspal dapat dibedakan berdasarkan suhu pencampuran material pembentuk aspal, dan fungsi beton aspal.
Berdasarkan temperatur ketika mencampur dan memadatkan campuran, beton aspal dapat dibedakan atas :
1. Beton aspal campuran panas (hotmix), adalah beton aspal yang material pembentuknya dicampur pada suhu pencampuran sekitar 1400 C.
2. Beton aspal campuran sedang (warm mix), adalah beton aspal yang material pembentuknya dicampur pada suhu pencampuran sekitar 600 C.
3. Beton aspal campuran dingin (cold mix), adalah beton aspal yang material pembentuknya dicampur pada suhu ruang sekitar 25 0 C.
Berdasarkan fungsinya beton aspal dapat dibedakan atas :
1. Beton aspal untuk lapisan aus (wearing course), adalah lapisan perkerasan yang berhubungan langsung dengan ban kendaran,merupakan lapisan yang kedap air, tahan terhadap cuaca, dan mempunyai kekesatan yang disyaratkan.
2. Beton aspal untuk lapisan pondasi (Binder course) adalah lapisan perkerasan yang terletak dibawah lapisan aus. Tidak berhubungan langsung dengan cuaca, tetapi perlu memiliki stabilitas untuk memikul beban lalu lintas yang dilimpahkan melalui roda kendaraan.
3. Beton aspal untuk pembentuk dan perata lapisan beton aspal yang sudah lama yang pada umumnya sudah aus dan seringkali tidak berbentuk crown.
Jenis beton aspal campuran panas yang ada di Indonesia saat ini adalah :
1. Laston (Lapis Aspal Beton), adalah beton aspal bergradasi menerus yang umum digunakan untuk jalan-jalan dengan beban lalu lintas berat .Laston dikenal pula dengan nama AC (Asphalt Concrete) karakteristik beton aspal yang terpenting pada campuran ini adalah stabilitas, tebal nominal minimum laston 4-6 cm
Sesuai fungsinya laston mempunyai 3 macam campuran yaitu :
a. Laston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course). Tebal nominal minimum AC-WC adalah 4 cm.
b. Laston sebagai lapisan pengikat, dikenal dengan nama AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course). Tebal nominal minimum AC-BC adalah 5 cm.
c. Laston sebagai lapisan pondasi, dikenal dengan nama AC-Base (Asphalt Concrete-Base). Tebal nominal minimum 6 cm.
2. Lataston (Lapisan Tipis Aspal Beton), adalah beton aspal bergradasi senjang. Lataston biasa pula disebut dengan HRS (Hot Rolled Sheet).
3. Karakteristik beton aspal yang terpenting pada campuran ini adalah durabilitas, dan flexibilitas. Sesuai fungsinya lataston mempunyai 2 macam campuran yaitu :
a. Lataston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama HRS-WC (Hot Rolled Sheet – Wearing Course). Tebal nominal minimum HRS-WC adalah 3 cm.
b. Lataston sebagai lapisan pondasi, dikenal dengan nama HRS-Base (Hot Rolled Sheet-Base). Tebal nominal minimum HRS-Base adalah 3,5 cm.
4. Latasir (Lapisan Tipis Aspal Pasir), adalah beton aspal untuk jalan-jalan lalu lintas ringan, khususnya dimana agregat kasar tidak atau sulit diperoleh. Lapisan ini khusus mempunyai ketahanan alur (rutting) rendah. Oleh karena itu tidak diperkenankan digunakan untuk daerah berlalu lintas berat atau daerah tanjakan. Latasir biasa pula disebut sebagai SS (Sand Sheet) atau HRSS (Hot Rolled Sand Sheet) . Sesuai gradasi agregatnya, campuran latasir dapat dibedakan atas :
a. Latasir kelas A, dikenal dengan nama HRSS-A atau SS-A. tebal nominal minimum 1,5 cm.
b. Latasir kelas B, dikenal dengan nama HRSS-B atau SS-B. Tebal nominal minimum HRSS-B adalah 2 cm. Gradasi agregat HRSS-B lebih kasar dari HRSS-A.
5. Lapisan perata adalah beton aspal yang digunakan sebagai lapisan perata dan pembentuk penampang melintang pada permukaan jalan lama. Semua jenis campuran beton aspal dapat digunakan, tetapi untuk membedakan dengan campuran untuk lapisan erkerasan jalan baru,
6. maka setiap jenis campuran beton aspal tersebut ditambahkan huruf L (Leveling). Jadi ada jenis campuran AC-WC(L), AC-BC(L), AC-Base(L), HRS-WC(L), dan seterusnya.
7. SMA (Split Mastic Asphalt) adalah beton aspal bergradasi terbuka dengan selimut aspal yang tebal. Campuran ini mempergunakan bahan tambahan berupa fiber selulosa yang berfungsi untuk menstabilitasi kadar aspal yang tinggi. Lapisan ini terutama digunakan untuk jalan-jalan dengan beban lalu lintas berat. Ada 3 jenis SMA yaitu:
a. SMA 0/5 dengan tebal perkerasan 1,5 – 3 cm
b. SMA 0/8 dengan tebal prkerasan 2 – 4 cm
c. SMA 0/11 dengan tebal perkerasan 3 – 5 cm.
8. HSMA (High Stiffness Modulus Asphalt), adalah beton aspal yang mempergunakan aspal yang berpenetrasi rendah yaitu 30/40. Lapisan ini terutama digunakan untuk jalan-jalan dengan beban lalu lintas berat. Campuran jenis ini masih jarang digunakan di Indonesia, karena aspal yang diperlukan terpaksa diimport. Berdasarkan gradasinya HSMA dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu HSMA-28; HSMA-20; HSMA-14. Gradasi agregat campuran HSMA-28 paling kasar dibandingkan dengan jenis HSMA yang lain.

2 komentar:

  1. coldmix binder Asphalt by Highway 1 is an ideal product for fixing potholes or making asphalt repairs in your driveway or carpark.

    BalasHapus
  2. Nice Blog !!!.... I really like your blog. Thanks For Sharing Info.... Coldmix Asphalt Binder that reverses the effects of oxidization in Nz. This is the most cost effective asphalt maintenance preservation system on the road.

    BalasHapus