Reliable Suppliers - Contact Now! Search, Browse or Post Buying Leads

Selasa, 12 Juli 2011

Analisa Debit Maksimum

Dalam merencanakan suatu bangunan air, kunci pokok yang berdasarkan hidrologi adalah bagaimana menentukan banjir rencana yang diperlukan untuk mengetahui jumlah air terus menerus. Sehingga debit sungai yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk beberapa keperluan.
Banjir rencana ini adalah debit maksimum di sungai dengan periode ulang rata-rata yang sudah ditentukan yang dapat dialirkan tanpa membahayakan bendungan dan stabilitas bangunan-bangunannya. Beberapa metode pokok untuk menghitung debit banjir rencana diantara sebagai berikut :
a. Metode Haspers
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Kusdaryono, 1980) :
Qmax = α x β x I x A ….…………………(3-11)
α= (1+0,012 . A^0,7)/(1+0,075 . A^0,7 ) ∙I ………..……………(3-12)
1/β =1+ (t +3,7. 〖10〗^(0.4 x t))/(t^2 + 15)∙ A^0,75/12 ……………………..(3-13)
t = 0,1 . L 0,8 . S-0,3 ……………………..(3-14)
r = (t .R)/(t+1) .…………………….(3-15)
I =r/(3,6 t) .……………….……(3-16)
Dimana :
Qmax = debit maksimum (m3/dt)
α = Koefesien pengairan
A = Luas daerah pengaliran (km2)
L = Panjang Sungai (km)
I = intensitas hujan (m3/dt/km2)
T = waktu konsentrasi
S = kemiringan dasar sungai rata-rata

Metode Rasional
Untuk memperkirakan debit banjir rencana, Metode Rational menggunakan rumus sebagai berikut (Kusdaryono, 1980) :
Q = ( . r . F) / 3,6 …………………………(3-17)
r = (Rn/ 24). (24 / t)2/3 …...…………………….(3-18)
t = L / V ………………………….(3-19)
V = 72 . i0,6 ………………………….(3-20)
dimana :
Q = Debit banjir maksimum (m3 / detik)
 = Koefisien pengaliran (lampiran 8)
r = Intensitas hujan selama waktu perambatan banjir (mm / jam)
F = Luas catchment area (km2)
Rn = Curah hujan dengan periode tertentu (mm)
t = Waktu perambatan banjir (jam)
L = Panjang sungai efektif (km)
V = Kecepatan perambatan banjir (km / jam)
i = Kemiringan dasar sungai rata-rata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar