Reliable Suppliers - Contact Now! Search, Browse or Post Buying Leads

Rabu, 15 Juni 2011

Mekanika Tanah

Sifat-sifat dasar tanah      
Sifat-sifat dasar tanah penting untuk proyek tergantung pada jenis, fungsi serta tipe proyek yang dilaksanakan, adapun sifat-sifatnya antara lain:
A.      Permeabilitas (permeability)
Sifat ini mengukur kemampuan tanah yang dilewati air melalui porinya. Sifat ini penting konstruksi tanah urugan.
B.      Konsolidasi
Pada konsolidasi dihitung dari perubahan isi pori tanah akibat beban. Sifat ini digunakan untuk menghitung penurunan bangunan.
C.      Tegangan geser
Tegangan geser dihitung untuk menentukan kemampuan tanah menahan tekanan-tekanan tanpa mengalami keruntuhan. Sifat ini dibutuhkan dalam stabilitas pondasi (dasar) yang dibebani, stabilitas tanah isian (timbunan) dibelakang bangunan penahan tanah dan stabilitas timbunan tanah.

2.2         Teori dasar analisa saringan     
Gradasi atau distribusi partikel-partikel berdasarkan ukuran  agregat merupakan hal yang penting dalam menentukan proses pelaksanaan stabilitas tanah, karena sifat-sifat tanah tergantung pada diameter tanah yang membentuk tanah itu. Tanah yang ukuran butirnya dibagi rata antara yang besar sampai yang kecil dikatakan bergradasi baik (well graded), bilamana terdapat kekurangan atau kelebihan salah satu ukuran butir tertentu maka tanah itu bergradasi buruk (poorly graded) dan bilamana besar butirnya semua hamper sama maka tanah itu bergradasi seragam (uniformaly graded), tanah kasar atau sangat kasar yang seragam mudah dijumpai sedangkan tanah halus jarang dijumpai seragam.ini dikarenakan semua lempung mengandung penyusunan yang halus, sangat halus bahkan sebagian lempung ada yang mengandung partikel-partikel kasar. Lempung yang paling halus terutama tersusun dari partikel-partikel berbentuk serpihan.
Besarnya butiran dijadikan dasar untuk pemberi nama dan klasifikasi teknis tanah. Ukuran butiran ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui seperangkat alat. Saringan dengan diameter lubang saringan yang paling besar berada paling atas dan makin kebawah makin kecil, jumlah tanah yang tertahan pada saringan disebut sebagai salah satu dari ukuran butiran contoh tanah itu.
2.2.1     Tanah berbutir kasar
Distribusi ukuran butir untuk tanah berbutir kasar dapat ditentukan dengan cara penyaringan. Yang termasuk dalam tanah berbutir kasar (lolos saringan No.3/4 dan tertahan pada saringan No.200):
a.         Kerikil (gravel) merupakan partikel butiran yang berukuran 5 sampai 150mm
b.         Pasir (sand) merupakan partikel yang berukuran 0,074 sampai 5mm.
2.2.2   Tanah berbutir halus
            Distribusi ukuran butir untuk tanah berbutir halus atau bagian berbutir halus dari tanah berbutir kasar, dapat ditentukan dengan cara sedimentasi.

Yang termasuk dalam tanah berbutir halus (lolos saringan 200 dan tertahan pada pan):
a.         Lanau (silt) merupakan partikel butiran yang berukuran 0,002mm-0,074mm 
b.         Lempung (clay) merupakan partikel butiran yang lebih kecil dari 0,002mm            partikel ini merupakan sumber utama dari tanah yang kohesif.
2.2.3 Klasifikasi tanah
Analisis ukuran butiran merupakan bagian yang penting dari sebagian besar klasifikasi tanah. Klasifikasi tanah adalah suatu sistem  pengaturan beberpa jenis tanah yang berbeda tetapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok dan sub kelompok berdasarkan pemakaiannya.
Pada saat sekarang, sistem klasifikasi untuk memperhitungkan distribusi ukuran butiran yang sering digunakan oleh pakar geoteknik adalah sistem klasifikasi AASHTO dan klasifikasi Unified.




Sistem Klasifikasi Tanah AASTHO
Klasifikasi
Umum
Bahan-bahan berbutir
(35% atau kurang lolos No.20)
Bahan-bahan lanau- lempung
(Lebih dari 35% lolos No. 200)
Klasifikasi
kelompok
A-1
A-3
A-2
A-4
A-5
A-6
A-7
A-1a
A-1b

A-2-4
A-2-5
A-2-6
A-2-7



A-7-5
A-7-6
Analisis saringan:











Persen lolos:











No.10
maks.50










No. 40
maks.30
maks.50
maks.51








No. 200
maks.15
maks.25
maks.10
maks.35
maks.35
maks.35
maks.35
min.36
min.36
min.36
min.36
Karakteristik
maks. 6
N.P.








fraksi yang
lolos No. 40








Batas cair:
maks.40
maks.41
maks.40
maks.41
maks.41
maks.41
maks.40
min.41
Indeks Plastisitas
maks.10
maks.10
maks.11
min.10
maks.10
maks.10
min.11
min.11
Indeks Kelompok
0
0
0
maks.4
maks.8
maks.12
maks.16
maks.20
Jenis-jenis bahan
pendukung utama
Fragmen batu,
kerikil, dan pasir
Pasir
Halus
Kerikil dan
pasir
berlanau
atau
berlempung



Tanah
berlanau

Tanah
berlempung

Tingkatan umum
sebagai tanah
Sangat baik sampai baik
sedang sampai buruk


Tabel 2.1  Sistem Klasifikasi Tanah AASHTO
(Josep E. Bowles, Penerbit Erlangga)



Sistem Klasifikasi Tanah Unified




















Tabel 2.2  Sistem klasifikasi tanah Unified
(Joseph E. Bowles. Penerbit Erlangga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar